Sukses

Kondisi Terkini Pilot Susi Air Usai 3 Bulan Disandera KKB

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut kalau kondisi Philip saat ini masih dapat dikatakan sehat berdasarkan data yang didapatkan pihaknya di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta - Selama tiga bulan lamanya, operasi penyelamatan pilot Susi air di yang di sandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, kapten Philip Mark Mehrtens masih belum membuahkan hasil. Kondisi Philip pun mulai menjadi perhatian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut kalau kondisi Philip saat ini masih dapat dikatakan sehat berdasarkan data yang didapatkan pihaknya di lapangan. Namun dapat dimungkinkan, setelah disandera selama tiga bulan mulai mempengaruhi kondisi kesehatannya.

"Karena sudah 3 bulan di lingkungan hutan dan bersuhu dingin karena ketinggian, disamping sering berpindah tempat, sementara perjalanan harus melalui jalur gunung dan lembah," ucap Benny saat dikonfirmasi, Sabtu (13/5/2023).

"Disamping asupan makanan, secara psikologis dibawah tekanan sebagai sandera kelompok kriminal bersenjata. Kami menduga kesehatan akan semakin menurun," sambungnya.

Pihaknya saat ini, dikatakan Benny sudah melakukan pencarian di sejumlah lokasi. Namun dirinya enggan mengatakan secara secara jelas dimana lokasinya, karena dikhawatirkan membahayakan Philip.

"Informasi yang bisa saya sampaikan adalah upaya pencarian pilot susi air yang disandera dilakukan di empat kabupaten yi nduga, yahukimo, lany jaya dan puncak," ungkpanya.

2 dari 2 halaman

Kedepankan Pendekatan Preventif

Lebih lanjut, sebagai upaya untuk penyematan pilot Susi Air, dikatakan Benny, pihaknya masih terus bekerja membebaskan Philip sambil mengedepankan pendekatan secara preventif.

"Saat ini Kapolda masih mengedepankan soft approach melalui tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama dan juga pendekatan dialogis jaringan kepolisian. Anggota di lapangan masih bekerja keras, dan kami masih menunggu perkembangan hasil negosiasi," tutup dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com